Sabtu, 19 Mei 2012

Persaingan Antar Toko dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Persaingan Antar Toko dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Begini sobat, dilihat dari topik sebelumnya, saya memilih salah satu toko bangunan yang ada, yaitu “Sinar Murni” yang sudah lama berdiri. Namun sampai sekarang toko tersebut tetap berdiri dan tidak goyah walaupun persaingan antara toko bangunan semakin mantap. Apakah itu berarti toko tersebut merupakan toko favorit dan ramai dikunjungi setiap hari? Tidak juga, bukan seperti itu. Entah strategi apa yang diterapkan pada toko bangunan tersebut, yang jelas saya salut dengan kemampuannya untuk bertahan dalam jepitan toko bahan bangunan lain.
Okay dalam judul ini saya akan memberikan sedikit bahasan mengenai persaingan. Saya tidak akan memilih pesaing toko bangunan biasa lain, terlalu simple. Jadi bagaimana jika saya bandingkan dengan toko bangunan “MITR* 10” yang terdapat di jalan Margonda juga, agak jauh sedikit sih.
Nah, kenapa harus “MITR* 10” yang dijadikan lawan tanding toko bangunan “Sinar Murn*”? sebelumnya, beberapa tahun jauh sebelum dari sebelumnya, toko M-10 ini merupakan toko bangunan “pada umumnya” seperti yang lain. Namun entah pada tahun berapa saya lupa, dibangun toko M-10 yang berbasis IT dan memiliki kemamppuan “swalayan”, maksud nya disini pembeli dapat membeli bahan bangunan seperti membeli roti,  telur,  beras pada pasar swalayan, tinggal comot dan bayar di kasir pada saat sudah selesai. Simple, mudah, tak ada tawar menawar serta tak ada hutang. Hutang? Benar, hutang! Mana ada pembeli yang berani hutang di toko swalayan, kalau tidak mau berurusan dengan aparat kecil – kecilan (satpam). Memang, modal yang dibutuhkan sangat besar, tapi hasil akhir nya pun memuaskan. Bagaimana dari sisi pembeli? Ok, saya akui walaupun tidak ada tawar menawar, membuat beberapa pembeli mengerenyitkan mata; saya pribadi sempat kaget karena pernah mencoba iseng – iseng membeli suatu barang di toko M-10 dan ternyata harganya lebih mahal sekitar 10% – 20% dari barang yang saya beli di toko bangunan biasa. Oke lah, mungkin ini sepadan dengan AC yang semeriwing dan suasana nyaman berbelanja. Tapi tetap saja, dikemudian hari saya membeli barang yang sama namun di toko bahan bangunan biasa. Yang bisa saya tangkap dari status swalayan, toko M-10 ini menggunakan teknologi IT untuk menarik minat pembeli dari kalangan atas, pintar sekali karena di depok sebelumnya tidak ada toko bangunan berbentuk Swalayan! Teknologi IT yang digunakan tentu menuntut mekanisme kerja, sistem serta perekrutan tenaga ahli yang banyak. Wah, pasti keuntungan yang dihasilkan dari pembuatan toko bangunan Swalayan ini sangat besar! pintar sekali saingan kita ya!

0 komentar:

Posting Komentar