Senin, 29 Oktober 2012

"Lamborghini Madura" Kebanggaan IINDONESIA


Mobil Baru “Lamborghini Madura” yang mendunia - Seorang mahasiswa dari Munich University di jurusan sains bernama Slavche Tanevsky, menciptakan sebuah konsep desain mobil futuristis yang diberi nama “Lamborghini Madura”, diambil dari nama pulau di Indonesia dengan tradisi karapan sapinya yang sangat terkenal.






Konsep Mobil Lamborghini Madura - Konsep tersebut diciptakan atas kerjasama Tanevsky dengan desainer Lamborgini dan Audi untuk bahan baku proyek Lamborghini (Lamborghini’s Raw Material Project).




“Madura adalah proposal untuk proyek mobil hybrid Lamborghini pertama yang dijadwalkan untuk 2016. Agar lebih efisien dan lebih bersahabat dengan lingkungan hidup, bukan berarti membuat tampilan kendaraan menjadi tak menarik, tidak enak dilihat dan tidak cepat. Tetapi menurut opini saya sistem penggerak baru ini (hybrid) seharusnya merepresentasikan tampilan kendaraan,” tutur Tanevsky.





Meskipun sekilas menyererupai tampilan Reventon dan mobil konsep Estoque, secara keseluruhan desain Madura lebih ramping, lebih terfokus, dan lebih agresif. Bagian depan Lamborghini Madura, mengusung lampu ramping untuk mempertegas kesan lebar pada mobil, dihiasi dengan lubang udara besar serta kap mesinnya yang memiliki lekuk unik.

Minggu, 21 Oktober 2012

Teknologi Mobil Terbaru Bertenaga Angin


www.AstroDigi.com

Boleh saja mobil bermesin hybrid mengklaim lebih irit bahan bakar dan lebih ramah lingkungan, tapi sebenarnya teknologi hybrid tak benar-benar ramah bagi bumi ini.
www.AstroDigi.com
www.AstroDigi.com
www.AstroDigi.com
Kalau mobil bermesin hybrid masih mengaktifkan mesin konvensional berbahan bakar minyak fosil yang didukung oleh baterai, tapi untuk mobil bertenaga angin yang dikembangkan sebuah perusahaan di New York, AS, ini benar-benar tak menghasilkan emisi.
www.AstroDigi.com
www.AstroDigi.com
www.AstroDigi.com

www.AstroDigi.com
www.AstroDigi.com
Mobil bergerak dengan memanfaatkan propulsi udara yang dimampatkan.
www.AstroDigi.com
Dikembangkan oleh seorang mantan insinyur di Formula Satu yang kini bekerja di European MDI Corporation, mobil angin ini sudah siap memasuki tahap pembuatan prototipe.
Setelah melakukan serangkaian kesepakatan yang diduga dilakukan bersama Tata Motors dan sejumlah produsen otomotif Jepang, MDI baru saja memberikan lisensi teknologi anyar itu kepada Zero Pollution Motors yang berbasis di New York.
Perusahaan otomotif Amerika itu akan memproduksi mobil tenaga angin dengan kapasitas enam tempat duduk.
Bahkan pabrikan mobil ini membidik pasar Amerika dengan target harga kurang dari US$ 18.000 untuk model perdana yang akan meluncur pada 2010 ini.
Menurut Technoride, Zero Pollution akan mengembangkan mobil tenaga angin yang mampu digenjot hingga kecepatan puncak 150 km/jam dengan daya jangkau sekitar 800 mil.

Selasa, 09 Oktober 2012

Sejarah Korupsi & Koruptor Di Indonesia

Korupsi di Indonesia sudah ‘membudaya’ sejak dulu, sebelum dan sesudah kemerdekaan, di era Orde Lama, Orde Baru, berlanjut hingga era Reformasi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memberantas korupsi, namun hasilnya masih jauh panggang dari api.

Sejarawan di Indonesia umumnya kurang tertarik memfokuskan kajiannya pada sejarah ekonomi, khususnya seputar korupsi yang berkaitan dengan kekuasaan yang dilakukan oleh para bangsawan kerajaan, kesultanan, pegawai Belanda (Amtenaren dan Binenland Bestuur) maupun pemerintah Hindia Belanda sendiri. Sejarawan lebih tertarik pada pengkajian sejarah politik dan sosial, padahal dampak yang ditimbulkan dari aspek sejarah ekonomi itu, khususnya dalam “budaya korupsi” yang sudah mendarah daging mampu mempengaruhi bahkan merubah peta perpolitikan, baik dalam skala lokal yaitu lingkup kerajaan yang bersangkutan maupun skala besar yaitu sistem dan pola pemerintahan di Nusantara ini. Sistem dan pola itu dengan kuat mengajarkan “perilaku curang, culas, uncivilian, amoral, oportunis dan lain-lain” dan banyak menimbulkan tragediyang teramat dahsyat.
Era Sebelum Indonesia Merdeka
Sejarah sebelum Indonesia merdeka sudah diwarnai oleh “budaya-tradisi korupsi” yang tiada henti karena didorong oleh motif kekuasaan, kekayaan dan wanita. Kita dapat menyirnak bagaimana tradisi korupsi berjalin berkelin dan dengan perebutan kekusaan di Kerajaan Singosari (sampai tujuh keturunan saling membalas dendam berebut kekusaan: Anusopati-Tohjoyo-Ranggawuni-Mahesa Wongateleng dan seterusnya), Majapahit (pemberontakan Kuti, Narnbi, Suro dan lain-lain), Demak (Joko Tingkir dengan Haryo Penangsang), Banten (Sultan Haji merebut tahta dari ayahnya, Sultan Ageng Tirtoyoso), perlawanan rakyat terhadap Belanda dan seterusnya sampai terjadfnya beberapa kali peralihan kekuasaan di Nusantara telah mewarnai Sejarah Korupsi dan Kekuasaan diIndonesia.
Umumnya para Sejarawan Indonesia belum mengkaji sebab ekonomi mengapa mereka saling berebut kekuasaan. Secara politik memang telah lebih luas dibahas, namun motif ekonomi – memperkaya pribadi dan keluarga diantara kaum bangsawan – belum nampak di permukaan “Wajah Sejarah Indonesia”.
Sebenarnya kehancuran kerajaan-kerajaan besar (Sriwijaya, Majapahit dan Mataram) adalah karena perilaku korup dari sebagian besar para bangsawannya. Sriwijaya diketahui berakhir karena tidak adanya pengganti atau penerus kerajaan sepeninggal Bala-putra Dewa. Majapahit diketahui hancur karena adanya perang saudara (perang paregreg) sepeninggal Maha Patih Gajah Mada. Sedangkan Mataram lemah dan semakin tidak punya gigi karena dipecah belah dan dipreteli gigi taringnya oleh Belanda.
Pada tahun 1755 dengan Perjanjian Giyanti, VOC rnemecah Mataram menjadi dua kekuasaan yaitu Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Kemudian tahun 1757/1758 VOC memecah Kasunanan Surakarta menjadi dua daerah kekuasaan yaitu Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran. Baru pada beberapa tahun kemudian Kasultanan Yogyakarta juga dibagi dua menjadi Kasultanan Yogyakarta dan Pakualaman.
Benar bahwa penyebab pecah dan lemahnya Mataram lebih dikenal karena faktor intervensi dari luar, yaitu campur tangan VOC di lingkungan Kerajaan Mataram. Namun apakah sudah adayang meneliti bahwa penyebab utama mudahnya bangsa asing (Belanda) mampu menjajahIndonesia sekitar 350 tahun (versi Sejarah Nasional?), lebih karena perilaku elit bangsawan yang korup, lebih suka memperkaya pribadi dan keluarga, kurang mengutamakan aspek pendidikan moral, kurang memperhatikan “character building”, mengabaikan hukum apalagi demokrasi Terlebih lagi sebagianbesar penduduk di Nusantara tergolong miskin, mudah dihasut provokasi atau mudah termakan isu dan yang lebih parah mudah diadu domba.
Belanda memahami betul akar “budaya korup” yang tumbuh subur pada bangsa Indonesia, maka melalui politik “Devide et Impera” mereka dengan mudah menaklukkan Nusantara! Namun, bagaimanapun juga Sejarah Nusantara dengan adanya intervensi dan penetrasi Barat, rupanya tidak jauh lebih parah dan penuh tindak kecurangan, perebutan kekuasaanyang tiada berakhir, serta “berintegrasi’ seperti sekarang. Gelaja korupsi dan penyimpangan kekusaan pada waktu itu masih didominasi oleh kalangan bangsawan,sultan dan raja, sedangkan rakyat kecil nyaris “belum mengenal” atau belum memahaminya.
Perilaku “korup” bukan hanya didominasi oleh masyarakat Nusantara saja, rupanya orang-orang Portugis, Spanyol dan Belanda pun gemar “mengkorup” harta-harta Korpsnya, institusi atau pemerintahannya. Kita pun tahu kalau penyebab hancur dan runtuhnya VOC juga karena korupsi. Lebihdari 200 orang pengumpul Liverantie dan Contingenten di Batavia kedapatan korup dan dipulangkan ke negeri Belanda. Lebih dari ratusan bahkan kalau diperkirakan termasuk yang belum diketahui oleh pimpinan Belanda hampir mencapai ribuan orang Belanda juga gemar korup.
Dalam buku History of Java karya Thomas Stanford Raffles (Gubernur Jenderal Inggris yang memerintah Pulau Jawa tahun 1811-1816), terbit pertama tahun 1816 mendapat sambutan yang “luar biasa” baik di kalangan bangsawan lokal atau pribumi Jawa maupun bangsa Barat. Buku tersebut sangat luas memaparkan aspek budaya meliputi situasi geografi, nama-nama daerah, pelabuhan, gunung, sungai, danau, iklim, kandungan mineral, flora dan fauna, karakter dan komposisi penduduk, pengaruh budaya asing dan lain-lain.
Hal menarik dalam buku itu adalah pembahasan seputar karakter penduduk Jawa. Penduduk Jawa digambarkan sangat “nrimo” atau pasrah terhadap keadaan. Namun, di pihak lain, mempunyai keinginan untuk lebih dihargai oleh orang lain. Tidak terus terang, suka menyembunyikan persoalan, dan termasuk mengambil sesuatu keuntungan atau kesempatan di kala orang lain tidak mengetahui.
Hal rnenarik lainnya adalah adanya bangsawan yang gemar menumpuk harta, memelihara sanak (abdi dalem) yang pada umumnya abdi dalem lebih suka mendapat atau mencari perhatian majikannya. Akibatnya, abdi dalem lebih suka mencari muka atau berperilaku oportunis. Dalam kalangan elit kerajaan, raja lebih suka disanjung, dihorrnati, dihargai dan tidak suka menerima kritik dan saran. Kritik dan saranyang disarnpaikan di muka umum lebih dipandang sebagai tantangan atau perlawanan terhadap kekuasaannya. Oleh karena itu budaya kekuasaan di Nusantara (khususnya Jawa) cenderung otoriter. Daiam aspekekonomi, raja dan lingkaran kaum bangsawan mendominasi sumber-sumber ekonomi di masyarakat. Rakyat umumnya “dibiarkan” miskin, tertindas, tunduk dan harus menuruti apa kata, kemauan atau kehendak “penguasa”.
Budaya yang sangat tertutup dan penuh “keculasan” itu turut menyuburkan “budaya korupsi” di Nusantara. Tidak jarang abdi dalem juga melakukan “korup” dalam mengambil “upeti” (pajak)dari rakyat yang akan diserahkan kepada Demang (Lurah) selanjutnya oleh Demang akan diserahkan kepada Turnenggung. Abdidalem di Katemenggungan setingkat kabupaten atau propinsi juga mengkorup (walaupun sedikit) hartayang akan diserahkan kepada Raja atau Sultan.
Alasan mereka dapat mengkorup, karena satuan hitung belum ada yang standar, di samping rincian barang-barang yang pantas dikenai pajak juga masih kabur. Sebagai contoh, upeti dikenakan untuk hasil-hasil pertanian seperti Kelapa, Padi, dn Kopi. Namun ukuran dan standar upeti di beberapa daerah juga berbeda-beda baik satuan barang, volume dan beratnya, apalagi harganya. Beberapa alasan itulahyang mendorong atau menye-babkan para pengumpul pajak cenderung berperilaku “memaksa” rakyat kecil, di pihak lain menambah “beban” kewajiban rakyat terhadap jenis atau volume komoditiyang harus diserahkan.
Kebiasaan mengambil “upeti” dari rakyat kecil yang dilakukan oleh Raja Jawa ditiru oleh Belanda ketika menguasai Nusantara (1800 – 1942) minus Zaman Inggris (1811 – 1816), Akibat kebijakan itulah banyak terjadi perlawanan-perlawanan rakyat terhadap Belanda. Sebut saja misalnya perlawanan Diponegoro (1825 -1830), Imam Bonjol (1821 – 1837), Aceh (1873 – 1904) dan lain-lain. Namun,yang lebih menyedihkan lagi yaitu penindasan atas penduduk pribumi (rakyat Indonesia yang terjajah) juga dilakukan oleh bangsa Indonesia sendiri. Sebut saja misalnya kasus penyelewengan pada pelaksanaan Sistem “Cuituur Stelsel (CS)” yang secara harfiah berarti Sistem Pembudayaan. Walaupun tujuan utama sistem itu adalah membudayakan tanaman produktif di masyarakat agar hasilnya mampu untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memberi kontribusi ke kas Belanda, namun kenyataannya justru sangat memprihatinkan.
Isi peraturan (teori atau bunyi hukumnya) dalam CS sebenarnya sangat “manusiawi” dan sangat “beradab”, namun pelaksanaan atau praktiknyalah yang sangat tidak manusiawi, mirip Dwang Stelsel (DS), yang artinya “Sistem Pemaksaan”. Itu sebabnya mengapa sebagian besar pengajar, guru atau dosen sejarah di Indonesia mengganti sebutan CS menjadi DS. mengganti ungkapan “Sistem Pembudayaan” menjadi “Tanam Paksa”.
Seperti apakah bentuk-bentuk pelang-garan CS tersebut? Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Penduduk diwajibkan menanam 1/5 dari tanah miliknya dengan tanaman yang laku dijual di pasar internasional (Kopi, Tembakau, Cengkeh, Kina, Tebu dan boleh juga Padi, bukan seperti sebelumnya yang lebih suka ditanam penduduk yaitu pete, jengkol, sayur-sayuran, padi dan lain-lain). Namun praktiknya ada yang dipaksa oleh “Belanda Item” (orang Indonesia yang bekerja untuk Belanda) menjdi 2/5, 4/5 dan ada yang seluruh lahan ditanami dengan tanaman kesukaan Belanda.
2. Tanah yang ditanami tersebut (1/5) tidak dipungut pajak, namun dalam praktiknya penduduk tetap diwajibkan membayar (meskipun yang sering meng-korup belum tentu Belanda)
3. Penduduk yang tidak rnempunyai tanah diwajibkan bekerja di perkebunan atau perusahaan Belanda selama umur padi (3,5 bulan). Namun, praktiknya ada yang sampai 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun dan bahkan ada yang sampai mati. Jika ada yang tertangkap karena berani melarikan diri maka akan mendapat hukuman cambuk (poenali sanksi).
4. Jika panen gagal akibat bencana alam (banjir, tanah longsor, gempa bumi) maka segala kerugian akan ditanggung pemerintah. Namun praktik di lapangan, penduduk tetap menanggung beban itu yang diperhitungkan pada tahun berikutnya.
5. Jika terjadi kelebihan hasil produksi (over product) dan melebihi kuota, maka kelebihannya akan dikembalikan kepada penduduk. Namun praktiknya dimakan oleh “Belanda Item” atau para pengumpul.
6. Pelaksanaan CS akan diawasi langsung oleh Belanda. Namun pelaksanaannya justru lebih banyak dilakukan oleh “Belanda Item” yang karakternya kadang-kadang jauh lebih kejam, bengis dan tidak
mengenal kornpromi.
Era Pasca Kemerdekaan
Bagaimana sejarah “budaya korupsi” khususnya bisa dijelaskan? Sebenarnya “Budaya korupsi” yang sudah mendarah daging sejak awal sejarah Indonesia dimulai seperti telah diuraikan di muka, rupanya kambuh lagi di Era Pasca Kemerdekaan Indonesia, baik di Era Orde Lama maupun di Era Orde Baru.
Titik tekan dalam persoalan korupsi sebenarnya adalah masyarakat masih belum melihat kesungguhan pemerintah dalam upaya memberantas korupsi. Ibarat penyakit, sebenarnya sudah ditemukan penyebabnya, namun obat mujarab untuk penyembuhan belum bisa ditemukan.
Pada era di bawah kepemimpinan Soekarno, tercatat sudah dua kali dibentuk Badan Pemberantasan Korupsi – Paran dan Operasi Budhi – namun ternyata pemerintah pada waktu itu setengah hati menjalankannya. Paran, singkatan dari Panitia Retooling Aparatur Negara dibentuk berdasarkan Undang-undang Keadaan Bahaya, dipimpin oleh Abdul Haris Nasution dan dibantu oleh dua orang anggota yakni Prof M Yamin dan Roeslan Abdulgani.
Salah satu tugas Paran saat itu adalah agar para pejabat pemerintah diharuskan mengisi formulir yang disediakan – istilah sekarang : daftar kekayaan pejabat negara. Dalam perkembangannya kemudian ternyata kewajiban pengisian formulir tersebut mendapat reaksi keras dari para pejabat. Mereka berdalih agar formulir itu tidak diserahkan kepada Paran tetapi langsung kepada Presiden.
Usaha Paran akhirnya mengalami deadlock karena kebanyakan pejabat berlindung di balik Presiden. Di sisi lain, karena pergolakan di daerah-daerah sedang memanas sehingga tugas Paran akhirnya diserahkan kembali kepada pemerintah (Kabinet Juanda).
Tahun 1963 melalui Keputusan Presiden No 275 Tahun 1963, upaya pemberantasan korupsi kembali digalakkan. Nasution yang saat itu menjabat sebagai Menkohankam/Kasab ditunjuk kembali sebagai ketua dibantu oleh Wiryono Prodjodikusumo. Tugas mereka lebih berat, yaitu meneruskan kasus-kasus korupsi ke meja pengadilan.
Lembaga ini di kemudian hah dikenal dengan istilah “Operasi Budhi”. Sasarannya adalah perusahaan-perusahaan negara serta lembaga-lembaga negara lainnya yang dianggap rawan praktik korupsi dan kolusi. Operasi Budhi ternyata juga mengalami hambatan. Misalnya, untuk menghindari pemeriksaan, Dirut Pertamina mengajukan permohonan kepada Presiden untuk menjalankan tugas ke luar negeri, sementara direksi yang lain menolak diperiksa dengan dalih belum mendapat izin dari atasan.
Dalam kurun waktu 3 bulan sejak Operasi Budhi dijalankan, keuangan negara dapat diselamatkan sebesar kurang lebih Rp 11 miliar, jumlah yang cukup signifikan untuk kurun waktu itu. Karena dianggap mengganggu prestise Presiden, akhirnya Operasi Budhi dihentikan. Menurut Soebandrio dalam suatu pertemuan di Bogor, “prestise Presiden harus ditegakkan di atas semua kepentingan yang lain”.
Selang beberapa hari kemudian, Soebandrio mengumurnkan pembubaran Paran/Operasi Budhi yang kemudian diganti namanya menjadi Kotrar (Komando Tertinggi Retooling Aparat Revolusi) di mana Presiden Sukarno menjadi ketuanya serta dibantu oleh Soebandrio dan Letjen Ahmad Yani. Sejarah kemudian mencatat pemberantasan korupsi pada masa itu akhirnya mengalami stagnasi.
Era Orde Baru
Pada pidato kenegaraan di depan anggota DPR/MPR tanggal 16 Agustus 1967, Pj Presiden Soeharto menyalahkan rezim Orde Lama yang tidak mampu memberantas korupsi sehingga segala kebijakan ekonomi dan politik berpusat di Istana. Pidato itu memberi isyarat bahwa Soeharto bertekad untuk membasmi korupsi sampai ke akar-akarnya. Sebagai wujud dari tekad itu tak lama kemudian dibentuklah Tim Pemberantasan Korupsi (TPK) yang diketuai Jaksa Agung.
Tahun 1970, terdorong oleh ketidak-seriusan TPK dalam memberantas korupsi seperti komitmen Soeharto, mahasiswa dan pelajar melakukan unjuk rasa memprotes keberadaan TPK. Perusahaan-perusahaan negara seperti Bulog, Pertamina, Departemen Kehutanan banyak disorot masyarakat karena dianggap sebagai sarang korupsi. Maraknya gelombang protes dan unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa, akhirnya ditanggapi Soeharto dengan membentuk Komite Empat beranggotakan tokoh-tokoh tua yang dianggap bersih dan berwibawa seperti Prof Johannes, IJ Kasimo, Mr Wilopo dan A Tjokroaminoto. Tugas mereka yang utama adalah membersihkan antara lain Departemen Agama, Bulog, CV Waringin, PT Mantrust, Telkom, dan Pertamina. Namun kornite ini hanya “macan ompong” karena hasil temuannya tentang dugaan korupsi di Pertamina tak direspon pemerintah.
Ketika Laksamana Sudomo diangkat sebagai Pangkopkamtib, dibentuklah Opstib (Operasi Tertib) derigan tugas antara lain juga memberantas korupsi. Kebijakan ini hanya melahirkan sinisme di masyarakat. Tak lama setelah Opstib terbentuk, suatu ketika timbul perbedaan pendapat yang cukup tajam antara Sudomo dengan Nasution. Hal itu menyangkut pemilihan metode atau cara pemberantasan korupsi, Nasution berpendapat apabila ingin berhasil dalam memberantas korupsi, harus dimulai dari atas. Nasution juga menyarankan kepada Laksamana Sudomo agar memulai dari dirinya. Seiring dengan berjalannya waktu, Opstib pun hilang ditiup angin tanpa bekas sama sekali.
Era Reformasi
Jika pada masa Orde Baru dan sebelumnya “korupsi” lebih banyak dilakukan oleh kalangan elit pemerintahan, maka pada Era Reformasi hampir seluruh elemen penyelenggara negara sudah terjangkit “Virus Korupsi” yang sangat ganas. Di era pemerintahan Orde Baru, korupsi sudah membudaya sekali, kebenarannya tidak terbantahkan. Orde Baru yang bertujuan meluruskan dan melakukan koreksi total terhadap ORLA serta melaksanakan Pancasila dan DUD 1945 secara murni dan konsekwen, namun yang terjadi justru Orde Baru lama-lama rnenjadi Orde Lama juga dan Pancasila maupun UUD 1945 belum pernah diamalkan secara murni, kecuali secara “konkesuen” alias “kelamaan”.
Kemudian, Presiden BJ Habibie pernah mengeluarkan UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari KKN berikut pembentukan berbagai komisi atau badan baru seperti KPKPN, KPPU atau lembaga Ombudsman, Presiden berikutnya, Abdurrahman Wahid membentuk Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TGPTPK).
Badan ini dibentuk dengan Keppres di masa Jaksa Agung Marzuki Darusman dan dipimpin Hakim Agung Andi Andojo, Namun di tengah semangat menggebu-gebu untuk rnemberantas korupsi dari anggota tim, melalui suatu judicial review Mahkamah Agung, TGPTPK akhirnya dibubarkan. Sejak itu, Indonesia mengalami kemunduran dalam upaya. pemberantasan KKN.
Di samping membubarkan TGPTPK, Gus Dur juga dianggap sebagian masyarakat tidak bisa menunjukkan kepemimpinan yang dapat mendukung upaya pemberantasan korupsi. Kegemaran beliau melakukan pertemuan-pertemuan di luar agenda kepresidenan bahkan di tempat-tempat yang tidak pantas dalam kapasitasnya sebagai presiden, melahirkan kecurigaan masyarakat bahwa Gus Dur sedang melakukan proses tawar-menawar tingkat tinggi.
Proses pemeriksaan kasus dugaan korupsi yang melibatkan konglomerat Sofyan Wanandi dihentikan dengan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) dari Jaksa Agung Marzuki Darusman. Akhirnya, Gus Dur didera kasus Buloggate. Gus Dur lengser, Mega pun menggantikannya melalui apa yang disebut sebagai kompromi politik. Laksamana Sukardi sebagai Menneg BUMN tak luput dari pembicaraan di masyarakat karena kebijaksanaannya menjual aset-aset negara.
Di masa pemerintahan Megawati pula kita rnelihat dengan kasat mata wibawa hukum semakin merosot, di mana yang menonjol adalah otoritas kekuasaan. Lihat saja betapa mudahnya konglomerat bermasalah bisa mengecoh aparat hukum dengan alasan berobat ke luar negeri. Pemberian SP3 untuk Prajogo Pangestu, Marimutu Sinivasan, Sjamsul Nursalim, The Nien King, lolosnya Samadikun Hartono dari jeratan eksekusi putusan MA, pemberian fasilitas MSAA kepada konglomerat yang utangnya macet, menjadi bukti kuat bahwa elit pemerintahan tidak serius dalam upaya memberantas korupsi, Masyarakat menilai bahwa pemerintah masih memberi perlindungan kepada para pengusaha besar yang nota bene memberi andil bagi kebangkrutan perekonomian nasional. Pemerintah semakin lama semakin kehilangan wibawa. Belakangan kasus-kasus korupsi merebak pula di sejumlah DPRD era Reformasi.
Pelajaran apa yang bisa ditarik dari uraian ini? Ternyata upaya untuk memberantas korupsi tidak semudah memba-likkan tangan. Korupsi bukan hanya menghambat proses pembangunan negara ke arah yang lebih baik, yaitu peningkatan kesejahteraan serta pengentasan kemiskinan rakyat. Ketidakberdayaan hukum di hadapan orang kuat, ditambah minimnya komitmen dari elit pemerintahan rnenjadi faktor penyebab mengapa KKN masih tumbuh subur di Indonesia. Semua itu karena hukum tidak sama dengan keadilan, hukum datang dari otak manusia penguasa, sedangkan keadilan datang dari hati sanubari rakyat.

Rabu, 26 September 2012

Mesin radial

Mesin radial


Mesin radial dalam pandangan potong.
Mesin radial di sebuah pesawat terbang bersayap dua.
Sebuah mesin radial buatan Continental Motors yang siap dipasang, 1944
Sebuah mesin radial buatan Continental Motors dimusnahkan setelah diuji, 1944
Mesin radial Pratt & Whitney R-1340 di helikopter H-19 Chickasaw
Mesin radial adalah konfigurasi mesin pembakaran dalam, di mana silinder diatur mengelilingi arah sebuah pusat poros engkol seperti jeruji pada roda. Pembakaran ini secara umum digunakan mesin pesawat sebelum digantikan dengan mesin poros turbo dan turbojet.
Silindernya disambungkan ke krukas dengan susunan poros induk dan sambungan. Sebuah silinder memiliki sebuah batang utama dengan sambungan langsung ke poros mesin. Piston yang tersisa menjepit alat pelengkap batang sambungan ke lingkaran sekitar sisi poros induk (lihat animasi). Jeruji empat tak hampir selalu berjumlah ganjil pada silinder, supaya setiap aturan tetap pembakaran piston lain dapat dipelihara, memberikan pergerakan yang lancar.
Untuk pesawat, jari-jari tersebut mempunyai banyak kelebihan dibandingkan bentuk segaris. Dengan semua silinder di hadapan mesin (sebenarnya), jari-jari tersebut mudah didinginkan dengan arus udara. Mesin inline memerlukan cairan dingin untuk mengalihkan pemanasan atau penghalang untuk mengarahkan udara dingin, karena silinder adalah yang terakhir menerima sedikit aliran udara. Angin dingin menghemat kerugian tertentu, dan juga mengurangi berat ke tahap tertentu.
Di samping itu, mesin radial tidak mudah rusak; bila blok mesin retak pada sebuah mesin segaris menyebabkan keseluruhan tepi silinder akan kehilangan tenaga, tetapi situasi yang sama pada mesin radial sering kali hanya menjadikan silinder individual berhenti berjalan.
Kelebihan seperti ini – ringat dan tahan uji – menunjukkan bahwa susunan jari-jari sesuai untuk kegunaan pesawat. Meskipun demikian, arsitektur jari-jari juga memiliki dua kelemahan utama. Salah satunya adalah apabila cadangan angin kempis (dari sebuah turbocharger atau supercharger) maka harus dipasang pipa sekeliling mesin, di mana pada mesin segaris hanya satu atau dua pipa yang diperlukan, setiap memberi makan keseluruhan tepi silinder. Satu kerugian lagi adalah bagian depan jari-jari senantiasa lebih besar daripada berat inline yang sama, artinya jari-jari akan sering mengalami tarikan besar. Untuk pesawat berkecepatan rendah ini tidak penting, tetapi untuk pesawat tempur dan keperluan kelajuan tinggi, ini menjadi masalah yang mengancam, tetapi telah dimitigasikan secara signifikan dengan pengenalan pelindung NACA lewat tahun 1920-an. Bagian depan yang lebih besar meyampurkan dengan daya tahan mesin radial membuktikan kelebihan pada pesawat tempur pada waktu tertentu, terutama untuk yang dalam peranan serangan di mana mesin akan bertindak sebagai lapis tambahan pada lapis baja untuk pilot.
Pembahasan kemampuan jari-jari lawan inline bersambungan pada tahun 1930-an, dengan kedua jenisnya dapat dilihat pada sekurang-kurangnya separuh kegunaan. Jejarinya cenderung lebih terkenal karena kemudahannya, dan banyak angkatan laut telah mendedikasikan diri mereka pada jari-jari karena ketahanannya (sangat penting apabila terbang di atas air) dan bobot yang ringan (untuk penerbangan pengangkut).
Pada pertengahan tahun 1930-an, sebuah generasi baru pesawat kecepatan tinggi yang lancar hadir, bersama dengan mesin V yang lebih kuat seperti Rolls-Royce Merlin dan Daimler-Benz DB 601. Ini membuka balik debat baru, dengan keperluan pelurusan sering menang. Meski demikian, Focke-Wulf Fw 190 dan Lavochkin La-5 menunjukkan bahwa mesin radial pesawat tempur dapat menawan dengan inline yang terbaik, diberikan kemasukan yang benar. Dari poin itu banyak bentuk baru yang menggunakan jari-jari, dan setelah perang inline cepat hilang dari pasaran.
Pada awalnya, mesin radial memiliki sederet silinder, tetapi ketika ukuran mesin membesar, makin terasa perlunya menambah jajaran ekstra. Kebanyakan tidak melewati dua baris, tetapi mesin radial terbesar, Pratt & Whitney Wasp Major, adalah mesin radial 28 silinder 4 baris yang digunakan dalam sejumlah arsitektur pesawat besar pada setelah Perang Dunia II. Uni Soviet juga membuat mesin Zvezda dalam jumlah terbatas sebesar 42 silinder, yang bercirikan 16 baris dengan 7 tepi silinder, berkaliber 160 mm (6,3 in), memiliki 170 mm (6,7 in) tak, dan jumlah berat 143,5 liter (8.756 in³). Mesinnya menghasilkan 4.500 kW (6.030 hp) pada 2.500 rpm.
Sekarang, setidaknya tiga perusahaan membuat jari-jari modern. Vedeneyev menghasilkan model M-14P, jari-jari 360 HP digunakan pada Yakovlev, dan pesawat aerobatik Sukhoi Su-26 dan Su-29. M-14P juga digemari di antara pembuat pesawat kategori eksperimental, seperti Pitts S12 "Monster" dan Murphy "Moose". Mesin 7 silinder berkekuatan 110 daya kuda dan 9 silinder berkekuatan 150 daya kuda diperoleh dari Rotec Engineering Australia. Mesin radial kecil untuk kegunaan pesawat terbang model juga dapat diperoleh dari OS Jepang dan Technopower.
Ketika kebanyakan mesin telah dihasilkan untuk minyak gas, Nordberg Manufacturing Company dari Amerika Serikat mengembangkan dan menghasilkan serangkaian mesin radial diesel dari tahun 1940-an. Dirancang secara resmi untuk untuk menghasilkan listrik dalam pelebur alumunium, mesin-mesin ini berbeda dari mesin radial biasa dengan adanya kayu bersambung kembar pada semua silinder alih-alih batang induk tunggal. Rancangan mesinnya juga diizinkan malahan jumlah silinder dalam baris tunggal dengan silinder yang dibakar dalam urutan bersambung. Mesin-mesinnya adalah rancangan 2 tak dan juga dapat diperoleh dalam model minyak-dual gas/diesel. Sejumlah instalasi pembangkit listrik yang banyak menggunakan mesin ini dibuat di AS.

Mesin V12


Mesin V12 adalah sebuah konfigurasi mesin V dengan 12 silinder terpasang di crankcase dengan 2 cabang silinder yang masing-masing cabang berisi 6 silinder. Antar cabang silinder membentuk sudut yang umumnya sebesar 60° dan 12 pistonnya menjalankan satu crankshaft.
Karena setiap cabang silindernya sebenarnya adalah mesin 6 segaris, maka konfigurasi ini dianggap memiliki keseimbangan mesin yang sangat baik sehingga tidak membutuhkan balance shaft.
sumber

Rabu, 19 September 2012

Download Smadav 9.0 Terbaru 2012 Free dan Pro

Download Smadav 9.0 Terbaru 2012 Free dan Pro


Smadav 9.0 Resmi di rilis pada tanggal 14 mei 2012 yang lalu dimana dalam updater terbaru smadav 2012 ini, antivirus buatan anak negri ini menambahkan kurang lebih 860 data base virus baru, dan buat yang ingin melakukan download smadav 9.0 terbaru ini bisa langsung menuju ke situs resminya yang beralamat di www.smadav.net dimana disana telah di sediakan link download gratis smadav 9.0, dan untuk yang pengen mendapatkan smadav rev 9.0 pro silahkan melakukan donasi kepada pengembang smadav, dimana bayak sekali keuntungan yang kita dapatkan apabila kita memakai smadav 9.0 ini dengan versi pro

Smadav 9.0 ini di rilis beberapa bulan setelah versi lamanya smadav 8.9, dan buat yang pengen melakukan download smadav terbaru yakni versi rev 9.0 gratis seperti yang saya bilang tadi bahwa bisa langsung membuka website resminya atau juga nanti kalian bisa melakukan download di sini yang nantinya saya berikan pada akhir postingan

Berikut ini detail penambahan fitur baru pada versi smadav terbaru 2012 yakni smadav rev 9.0 yang baru tanggal 14 mei kemarin di rilis,
  • Penambahan database 860 virus baru
  • Penyempurnaan metode deteksi heuristik Smadav
  • Penyempurnaan metode blacklist
Silahkan melakukan download smadav 9.0 terbaru pada link berikut ini, dan pastinya buat yang pengen mendapatkan smadav 9.0 pro silahkan melakukan donasi terlebih dahulu, karena seberapa pun donasi anda pastinya akan sangat bermanfaat bagi pengembang antivirus terbaik buatan anak bangsa ini, dan donasi anda akan memberikan semangat baru kepada pengembang untuk terus berkarya dan mengembangkan antivirus ini
Download Smadav 2012 Rev. 9

Download Crack TuneUp Utilities 2012

Download Crack TuneUp Utilities 2012

Jika anda berminat untuk mendwonload Crack TuneUp Utilities 2012, silahkan lanjutkan membaca artikel berikut..


artukel ini berhubungan dengan Tuneup utilites 2012 gratis, free download tuneup 2012, downloadgratis34.com serial TuneUp 2012, keygen TuneUp Utilities 2012 Free Full Version, download tuneup 2012 dan serial tuneup, download tuneup terbaru, upgrade tuneup 2012, tuneup 2012 update, key registrasi tuneup 2012 gratis.

Untuk mendwonload TuneUp 2012 klik link dibawah ini..

Download TuneUp 2012

Cara menginstall dan memasukan serial registrasi tuneup utilites 2012 :
1. Download TuneUp 2012, keygen, crack atau serialnya.
2. Install TuneUp 2012 nya
3. Buka tuneUp nya kemudian pilih "enter product key"
4. Kemudian akan muncul kolom registrasi. Dan masukan nama dan serialnya.
5. TuneUp 2012 kamu sudah aktif dan full version

Download Serial TuneUp 2012
Download Keygen TuneUp 2012
Download Crack TuneUp 2012


Password winRAR: zatyabajaitem

Semoga Bermanfaat :)

Selasa, 18 September 2012

Windows 8

Windows 8 adalah nama kode untuk versi selanjutnya dari Microsoft Windows, serangkaian sistem operasi yang diproduksi oleh Microsoft untuk digunakan pada komputer pribadi, termasuk komputer rumah dan bisnis, laptop, netbook, tablet PC, server, dan PC pusat media.[1] Sistem operasi ini menggunakan mikroprosesor ARM selain mikroprosesor x86 tradisional buatan Intel dan AMD. Antarmuka penggunanya diubah agar mampu digunakan pada peralatan layar sentuh selain mouse dan keyboard. Sehingga Windows 8 di desain untuk perangkat Tablet sentuh.
Microsoft secara resmi mengumumkan jadwal perilisan sistem operasi terbaru, Windows 8 pada 26 Oktober 2012, bersamaan dengan peluncuran komputer perdana yang menggunakan Windows 8.
Microsoft telah megeluarkan versi Release Preview, untuk dicoba di seluruh dunia dan di tampung komentar mereka untuk pembangunan Windows 8 menjadi lebih baik
Pada 29 Februari 2012 Microsoft juga telah merilis Versi Consumer Preview sebelum di keluarkannya versi beta pada bulan Maret 2012  Microsoft juga telah merilis Versi Release Preview , ini merupakan versi terakhir percobaan Windows 8, yang tidak akan di utak atik lagi jika tidak ditemukan bug yang terlalu besar.
 sumber

Kamis, 13 September 2012

Super Modif Unik Hitam Mercedes-Benz SLK 200K

Super Modif Unik Hitam Mercedes-Benz SLK 200K - dibawah ini ada mobil Unik Hitam Mercedes-Benz SLK 200K Tahun 2005, yang bermodif asik unik maximal menarik mantap. Lihat bersama dibawah ini.

AMG body kit version 2 was applied to the Mercedes SLK has multiple aliases is nothing special. Indeed become more ferocious appearance, but his character is not sharp roadster. Incidentally the owner of Mercedes-Benz SLK 200K 2005 who did not want to mention who he has a trick to strengthen the character or appearance of the sedan kupe so eye catching.

With the help of Eric from home modifications Autoversion, they redesigned the front bumper are added to the custom lips follow the original contour AMG bumper. Then, at the bottom of the grille, his lips curve fitted. Left and right side made more inward.

To his side skirts also redesigned by adding a custom lips that still follow the curve AMG side skirts. At first sight, between the side skirts and lips like a fuse.

This is where the line is still a car that looks more ferocious and eye catching. However, the application of paint is selected only the important details. No lag, detail fin "Fin" in a custom hood made of fiberglass that was painted orange.

Also included on the wheel lip. Here's the four wheel Mercy DPE R05 wheels wearing Signature Edition 19x size (8.5 +10) inches above classified boards. It's just that orange color is not painted, but covered with stickers.

According to Eric, the concept of combining two contrasting colors on a rare car. "In fact, the concept of two tone on the tape recorder is currently endemic," says Eric.


Super Modif Putih FERRARI 458 CARBON Maximal

Super Modif Putih FERRARI 458 CARBON Maximal - dibawah ini ada modifikasi Asik dari Mobil mewah Ferrari 458 EDITION Ala ANDERSO, yang sangat unik menarik super nyentrik. Banyak peminat pastinya nanti, lihat dibawah.


Anderson Germany Carbon Edition Ferrari 458 Italia 2011 Pictures
Anderson Germany Carbon Edition Ferrari 458 Italia 2011 Pictures  
Pic #258511 Anderson Germany Carbon Edition Ferrari 458 Italia 2011 Pictures  
Pic #258519 Anderson Germany Carbon Edition Ferrari 458 Italia 2011 Pictures  
Pic #258514Anderson Germany Carbon Edition Ferrari 458 Italia 2011 Pictures  
Pic #258520 Anderson Germany Carbon Edition Ferrari 458 Italia 2011 Pictures  
Pic #258512 Anderson Germany Carbon Edition Ferrari 458 Italia 2011 Pictures  
Pic #258517

Anderson Germany Carbon Edition Ferrari 458 Italia 2011 Pictures  
Pic #258516
Anderson Germany Carbon Edition Ferrari 458 Italia 2011 Pictures  
Pic #258515 Anderson Germany Carbon Edition Ferrari 458 Italia 2011 Pictures  
Pic #258513

Super Modif Hitam Asik nissan 350Z

Super Modif Hitam Asik nissan 350Z - dibawah ada modifikasi warna hitam mobil nissan 350Z, mantap maximal desain modifikasinya. Bisa bersama melihatnya dibawah ini.

Soal modifikasi mobil, Hendra sangat mengutamakan kualitas dan detail. Soal harga tak jadi masalah. Pria berusia 30 tahun ini membuktikan hal itu pada Nissan 350 Z tahun 2005 miliknya.
Sebagai contoh, di sektor kaki-kaki, terutama velg, ia memilih yang berkualitas demi meraih sebuah eksistensi. Hal ini patut diacungi jempol. Bagaimana tidak. Untuk keempat roda, Hendra rela merogoh kocek yang disebutnya Rp 45 juta. Velg apa tuh? Pilihan Hendra jatuh pada Volk Racing TE-37 Time Attack Seibon Edition produksi bersama Rays Engineering dan Seibon International. "Saya suka sama velg ini. Limited dan warnanya juga pas sama mobil," bilang Hendra. Velg ini tersedia dalam warna gun metal, dan bagian bibir berwarna merah. Kemudian, di spoke terdapat tulisan "Rays Engineering (RE)" dan "Seibon Edition". Aplikasi velg limited ini juga dibarengi dengan pemasangan rem Endless 6-pot berukuran 324 x 30. Penyematan ini menegaskan bahwa velg limited harus bersanding dengan sistem pengereman yang mumpuni. Untuk mendukung detail, maka ia yang pilih adalah model plug and play. Untuk mendapatkan handling yang bagus, per pun diganti dengan bikinan RS*R yang memberi efek stabil dalam kecepatan tinggi. Sebab, dengan pemasangan perangkat itu, mobil turun sekitar 3 jari. Tongkrongan sudah bergaya racing, dan tanggung kalau performa mesin tidak ikut didongkrak. Kecepatan maksimum, yang semula dibatasi 180 km/jam, kini bisa digeber sampai 255 km/jam. "Paling pengaruh pas limiter dibuka pakai LSD," kata Hendra yang seraya mengatakan kalau spidometer Nismo punya angka puncak di 300 km/jam. LSD berbentuk sebuah model pembuka limiter ke komputer mobil. Perangkat ini dijual khusus untuk spesifikasi komputer mesin VQ35DE. Harganya sekitar Rp 6 juta, dengan jasa pemasangan Rp 750.000. Untuk mengimbangi, dipasanglah exhaust system Fujitsubo dan air filter HKS.

modifikasi mobil-mobil


modifikasi mobil | mobil - kali ini saya mencoba untuk mengulas informasi tentang modifikasi mobil, dimana sudah banyak modifikator handal dan maximal yang sudah berkreasi menghasilkan banyak modifikasi dari mobil itu sendiri. Banyak sekali varian modifnya karena memang semua ide sangatlah banyak tercipta dari modif mobil itu sendiri, dan mobil memang banyak di modif karena merupakan sebuah kendaraan yang sering di pakai dan di gunakan oleh banyak orang di dunia.
modifikasi mobil sendiri memiliki banyak style dan unsur aluran modif, ada modif ceper sporty elegan maximal fantastis modif juga ada modifikasi style extreme untuk AirBrush modifikasi juga ada. Dimana semakin banyak produsen mobil yang membuat produk mobil terbaru lagi, maka untuk modifikasi mobil pun akan selalu ada dan bertambah terus jumlahnya.



Sepertinya modifikasi mobil di atas, adalah merupakan modifikasi dari mobil angkutan umum. Bagus memang dengan desain cat mobil warna ungu muda sepertinya, bumper pada bagian depan mobil merupakan tambahan modif yang unik dan sempurna tentunya. Untuk casing model ceper hampir di pasang di semua body mobil bagian bawah mantap sekali melihatnya, maximal yang pastinya untuk ukuran sebuah angkutan umum ini.


  

Modifikasi Mobil - kuning terang
Modifikasi di atas merupakan modifikasi mobil yang sangat terang warnanya yaitu kuning, dengan beberapa stiker cutting mungkin serta perpaduan warna stiker yang unik dan menarik. Untuk tool yang lain dari body dan bagian lain mobil ini pun mungkin sudah ikut di modifikasi juga.